1.
Pendahuluan
Manajemen strategik
adalah suatu cara untuk mengendalikan pendidikan secara efektif dan efesien,
sampai kepada implikasi garis terdepan, sedemikian rupa sehingga tujuan dan
sasarannya tercapai. Sasaran manajemen strategic adalah meningkatkan: (1)
Kualitas pendidikan; (2) Efesiensi penganggaran; (3) Penggunaan sumberdaya; (4)
Kualitas evaluasi program dan pementauan kinerja; serta (5) Kualitas pelaporan.
Menurut David dalam Akdon ( 2007 : 79 ), aspek penting dalam manajemen
strategic adalah perumusan strategi (Strategy Formulation), Implementasi
strategi (Strategy Implementation), dan evaluasi strategi (Strategy Evaluation).
Prinsip dalam
manajemen strategic adalah adanya perumusan strategi (Strategy Formulation)
yang mencerminkan keinginan dan tujuan pendidikan yang sesungguhnya, adanya
implikasi strategi (Strategy Implementation) yang menggambarkan cara
mencapai tujuan (secara teknis strategi implementasi mencerminkan kemampuan pendidikan
dan alokasinya termasuk dalam hal ini adalah alokasi keuangan), serta strstegi
evaluasi yang mampu mengukur, mengevaluasi, dan memberikan umpan balik kinerja pendidikan.
Perumusan strategi
(Strategy Formulation) sangat penting untuk dilaksanakan karena adanya
keterbatasan yang dihadapi oleh suatu pendidikan, misalnya keterbatasan dana
dan kemampuan jika dibandingkan dengan tujuan-tujuan yang diinginkan sehingga
perlu disusun strategi yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan pendidikan
sesuai dengan kemampuan pendidikan. Kegiatan utama dalam perumusan strategi
adalah pembuatan tujuan yang rasional. Rasionalitas ini dalam perkembangannya
semakin komplek karena pesatnya perkembangan lingkungan dimana pendidikan itu
berada. Perkembangan lingkungan ini menuntut pendidikan untuk selalu melakukan
perubahan kea rah perbaikan untuk mempertahankan eksistensinya. Kemampuan
internal pendidikan dan tuntutan perubahan eksternal merupakan dua komponen
utama yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan strategic. Perumusan
strategis yang realitas dan up-to-date adalah dua tuntutan yang harus dijawab
dalam pembuatannya.
Realitas dalam
arti bahwa perencanaan tersebut menunjukkan dengan jelas kemampuan dan
tujuan yang akan dicapai dan bagaimana pendidikan ingin mencapai tujuan
tersebut. Up-to-date dalam arti meskipun strategi ini dibuat dalam jangka waktu
tertentu (panjang, menengah, dan pendek), namun selalu efektif dan tepat dengan
perkembangan lingkungan (antisipasi terhadap perubahan lingkungan) sehingga
mampu memaksimalkan keunggulan kompetetif dan meminimalkan keterbatasan. Secara
spesifik, Lan dalam Akdon (2007 : 82) mengidentifikasikan hal-hal yang harus
diperhatikan dalam menyusun strategis, yaitu:
(1) menentukan visi, misi, tujuan, dan sasaran yang akan dicapai dengan tepat sehingga dapat digunakan sebagai acuan operasional kegiatan pendidikan terutama dalam pencapaian tujuan akhir pendidikan;
(2) mengenali
lingkungan dimana pendidikan itu berada;
(3) melakukan analisis yang bermanfaat dalam positioning pendidikan untuk mempertahankan eksistensi dan melaksanakan tujuannya.
2.
Pembahasan
1.
Penetapan
Visi dan Misi
a.
Visi
Visi merupakan gambaran tentang masa depan (future) yang realistic dan ingin diwujudkan dalam kurun waktu tertentu . Visi harus dapat memberi kepekaan yang kuat tentang area pencapaiannya.
berikut adalah visi SDN Karang Anyar 08 Pagi
b.
Misi
Visi yang telah diperoleh diterjemahkan kedalam
guidelines yang lebih pragmatis dan kongkrit yang dapat dijadikan sebagai acuan
dalam pengembangan strategi dan aktivitas dalam pendidikan. Untuk hal itu
dibutuhkan misi.
Pernyataan misi harus:
1. Menunjukkan secara jelas mengenai apa yang hendak dicapai oleh pendidikan
dan bidang kegiatan utama dari pendidikan yang bersangkutan.
2. Secara eksplisit mengandung apa yang harus dilakukan untuk mencapainya.
3. Mengandung partisipasi masyarakat luas terhadap perkembangan bidang utama
yang digeluti pendidikan tersebut.
4. Pernyataan misi yang jelas akan memberi arahan jangka panjang sehingga
memberikan stabilitas manajemen dan kepemimpinan pendidikan. Misi berubah
apabila kehendak pendidikan berubah atau karena adanya validasi
langkah/komponen manajemen strategik yang lain. Pernyataan misi mencerminkan
tentang segala sesuatu untuk mencapai visi.
Maka
tersusunlah;
1. Meningkatkan dasar- dasar akhlak mulia dan budi pekerti luhur melalui kegiatan- kegiatan keagamaan, sosial, dan budaya sekolah
2. Membudayakan semboyan 5S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan, Santun) dan TOMAT (Tolong, Maaf, Terima kasih)
3. Membina insan memiliki kemampuan akademik dan nonakademik, kreatif, berpikir kritis, pemberani, tanggung jawab, dan mandiri.
4. Melaksanakan pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
5. Melaksanakan pembiasaan hidup bersih, tertib, indah, dan sehat melalui kegiatan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) DAN 5M (menggunakan masker, mencuci tangan memakai sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas)
6. Melaksanakan kegiatan 10K (Keamanan, Kebersihan, Ketertiban, Kerindangan, Keindahan, Kekeluargaan, Kesehatan, Kecintaan, Keteladanan, dan Kedisiplinan)
7. Meningkatkan kepekaan sosial melalui kegiatan bimbingan, pembinaan, dan konseling.
8. Meningkatkan kegiatan yang berwawasan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi).
Kritik dan saran dibutuhkan agar menjadi sempurna apa yang kurang. Atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.