:)
DEWAN GURU
Pahlawan tanpa tanda jasa
Pintar, kaya, kuat, bukan tujuan kesemuanya hanya imbas dan buah dari ketekunan dan kesabaran
Bimbingan
Pintar itu biasa yang luar biasa itu proses menjadi pintar
Program Pembiasaan
Bisa karena terbiasa, Budaya bersih dan kebiasaan baik lainnya ditanamkan sejak dini sebagai bentuk pengejawantahan karakter bangsa besar
Menyala
Api, api, api, api telah menyala kobarkan semangat pelajar, mencintai negeri, para idealis muda
Admin Web
Terus berkarya, bekerja, tak kenal henti, meraih ridho Illahi
17 Okt 2016
10 Mitos Kompetisi yang Harus Diketahui Orang Tua agar Tidak Salah Kaprah
14 Okt 2016
Anak Takut Sekolah
Jawab: Menurut Mappiare (2006), psikosomatis mengacu kepada kondisi fisik yang ditimbulkan oleh salah-suai (maladjustment) secara psikologis. Maladjustment menunjuk ke penyesuaian diri individu yang buruk pada kondisi dirinya sendiri dan situasi lingkungannya. Bisa jadi, si kecil mengalami psikosomatis. Sebelumnya, Anda harus memastikan apakah ia sakit perut atau hanya merupakan suatu alasan saja.
Perhatikan bahasa tubuhnya, atau bawalah ia ke dokter saat sakit perut. Namun, apakah anak benar-benar mengalami psikosomatis atau tidak, itu tidak perlu dipersoalkan. Adanya kegelisahan dan keluhan setiap kali akan berangkat ke sekolah sudah cukup memperlihatkan adanya sesuatu yang menurut anak terjadi di sekolah dan hal tersebut tidak menyenangkan.
Yang perlu dilakukan adalah mengajak anak bicara saat ia tenang, untuk mencari tahu apa yang terjadi. Bentuk pertanyaan jangan langsung mengarah kepada ‘mengapa sakit perut’ atau ‘ada apa di sekolah’, tetapi lebih pada eksplorasi terhadap berbagai aktivitasnya di sekolah. Proses eksplorasi itu akan memakan waktu, karena Anda perlu mengetahui secara jelas suatu kejadian dan bagaimana anak mempersepsikannya. Kejadian bisa jadi merupakan suatu peristiwa yang terkait dengan teman sekelas, lawan jenis, guru, mata pelajaran tertentu, dll.
Jika ia sulit bercerita, Mama bisa bertemu dengan guru kelasnya untuk mencari tahu perilaku anak di kelas, hubungannya dengan teman, atau apa pun yang selama ini menjadi pengamatan guru. Ingat, perasaan anak tentang apa yang ia alami dan rasakan adalah sesuatu yang bersifat subjektif. Ungkapan yang bertendensi meremehkan, seperti, “Ah, cuma begitu saja” atau “Jangan dipikirin, deh,” harus dihindari, agar anak merasa nyaman terbuka. Bila ia cukup terbuka dan sering curhat, ajak berdiskusi untuk menemukan hal yang mengganggu. Bila ‘sumber kegelisahan’ anak sudah ditemukan, cobalah konfirmasikan, apakah ia memang merasakan hal tersebut, dan bantulah menyelesaikannya. Setelah semua langkah dilakukan, namun anak tetap gelisah dan tidak ada perubahan sama sekali, barulah ajak anak berkonsultasi dengan psikolog.
Narasumber: Nessi Purnomo, Psi., MSi. Psikolog keluarga
11 Okt 2016
Bacakanlah buku pada anak
Disarikan dari sebagian isi buku Positive Parenting yg ditulis Moh. Fauzil Adhim
Jennifer lahir tidak seperti anak pada umumnya. Dia menderita down syndrome (keterbelakangan mental yg membuat seseorang memiliki IQ rendah sehingga tidak bs hidup secara wajar). Tidak hanya itu, pada usia 2 bulan, Jennifer hampir-hampir mengalami kebutaan, tuli, dan keterbelakangan mental yg parah. Bahkan di usia yg sangat belia Jennifer menjalani bedah korektif karena mengalami gangguan jantung.
Lalu apa yg dilakukan ibu Jennifer?
*Terapi!*
Marcia Thomas (Ibu Jennifer) membacakan sebelas buku setiap hari pada anaknya yg masih bayi.
Hasilnya?
Pada usia 4 tahun, IQ Jennifer mencapai *111*. Sebuah keajaiban.
Mengajarkan membaca pada bayi memberi rangsangan yg paling kompleks pada otak bayi, dibandingkan kegiatan lainnya, misalnya nonton TV.
Ada 8 aspek yg bekerja saat membaca yakni sensori, persepsi, sekuensial (tata urutan kerja), pengalaman, berpikir, belajar, asosiasi dan afeksi. Apabila ini terjadi pada bayi, otaknya akan berkembang pesat karena rangsangan yg sangat kaya.
Dalam kebijakan pemerintah Amerika "No Child Left Behind", program utamanya adalah pembelajaran membaca sejak bayi
NB: pembelajaran membaca berbeda dg mengajari kemampuan membaca secara terstruktur, hal ini bisa dibaca dlm tulisan Moh Fauzil Adhim tentang pembelajaran membaca sejak dini
Memilih Hukuman
*CARA CERDAS MENGHUKUM ANAK*
*Oleh: Dr. Jasim Muhammad Al-Muthawwa' (Pakar Parenting dari Kuwait)*
Cara cerdas menghukum anak?
Seorang ibu berkata: "Saya memiliki dua orang anak, pertama berusia 6 tahun dan yang kedua 9 tahun, saya bosan terlalu sering menghukum mereka karena hukuman _(iqob)_ tidak ada manfaatnya, kira-kira apa yg harus aku lakukan?".
Saya berkata: "Apakah anda sudah mencoba metode memilih hukuman?
Ibu tersebut menjawab: "Saya tidak paham, bagaimana itu?"
Saya jawab: "Sebelum saya jelaskan metode ini, ada sebuah kaidah penting dalam meluruskan perilaku anak yang harus kita sepakati, bahwa setiap jenjang usia anak memiliki metode pendidikan tertentu. Semakin besar anak akan membutuhkan berbagai metode dalam berinteraksi dengannya. Namun, anda akan mendapati bahwa metode memilih hukuman cocok untuk semua usia dan memberikan hasil yang positif".
Sebelum menerapkan metode ini kita harus memastikan, apakah anak melakukan kesalahan karena tidak tahu (tanpa sengaja), jika kondisinya seperti ini tidak perlu dihukum namun cukup diingatkan kesalahannya.
Tetapi jika kesalahannya diulangi atau melakukannya dengan sengaja, kita bisa menghukumnya dengan banyak cara diantaranya tidak memberinya hak-hak istimewa, memarahinya dengan syarat bukan sebagai pelampiasan( balas dendam) dan jangan memukul.
Kita juga bisa menggunakan *Metode Memilih Hukuman*.
Idenya begini, kita meminta anak duduk merenung, dan memikirkan tiga jenis hukuman yang diusulkan kepada kita seperti: tidak diberi uang jajan, tidak boleh bermain ke rumah temannya selama seminggu, atau tidak boleh menggunakan handphone selama sehari.
Kemudian kita pilih salah satu untuk kita jatuhkan padanya.
Ketika tiga hukuman tidak sesuai dengan keinginan orang tua, contohnya: tidur, atau diam selama satu jam atau merapikan kamar, maka kita minta dia untuk mencari lagi tiga hukuman lain.
Ibu ini menyela: "Tapi kadang hukuman-hukuman yang diusulkan tersebut tidak memberi efek/tidak membuat anak sadar juga!"
Saya katakan: "Kita harus membedakan antara _ta'dib_ (mendidik) dengan _ta'dzib_ (menyiksa)!".
Tujuan _ta'dib_ adalah meluruskan perilaku yang salah pada anak dan ini butuh kesabaran, pengawasan _(mutaba'ah)_, dialog dan nasehat yang terus-menerus.
Sedangkan berteriak didepan anak atau memukulnya dengan keras, ini _ta'dzib_ bukan _ta'dib_; karena kita menghukum anak tidak sesuai dengan kadar kesalahan yang dilakukan tapi berlebihan, sebab disertai dengan marah. Disebabkan kita banyak tekanan hidup lalu kita lampiaskan kepada anak dan anak jadi korban. Kemudian kita menyesal setelah menghukum mereka atas ketergesaan kita.
Kemudian saya berkata: Saya tambahkan hal penting, ketika anda berkata kepada anak anda: Masuk kamar, merenung dan dan pikirlah tiga jenis hukuman dan saya pilihkan satu untukmu. sikap seperti ini adalah merupakan pendidikan _(ta'dib)_ untuk sendirinya karena ada dialog batin dengan dirinya, antara anak yang melakukan kesalahan dengan dirinya. Ini merupakan tindakan yang baik untuk meluruskan perilaku anak dan memperbaiki kesalahan yg telah diperbuat.
Si Ibu berkata: "Demi Allah, ide yang bagus, saya akan coba".
Saya bilang: "Saya sendiri telah mencobanya, bermanfaat dan berhasil. Banyak juga keluarga yang mencoba menerapkannya dan ampuh juga hasilnya".
Karena ketika anak memilih hukuman sendiri dan melaksanakannya. Maka sesungguhnya kita telah menjadikannya berperang dengan kesalahannya, bukan ketegangan dengan orang tuanya, disamping kita bisa menjaga ikatan cinta orang tua dengan anak.
Selain itu kita telah menghormati pribadi anak dan menjaga kemanusiaannya tanpa menghina ataupun merendahkannya.
Siapa yang merenungkan metode _ta'dib_ Rasululllah _shallahu 'alaihi wa sallam_ terhadap orang yang melakukan kesalahan maka akan didapati bahwa beliau menta'dib dengan menghormati, menghargai dan tidak merendahkannya.
Kita menemukannya dalam kisah wanita Ghamidiyah yang berzina dan minta di rajam, salah seorang sahabat mencelanya lalu Rasulullah bersabda: "Sungguh dia telah bertaubat, andai (taubatnya) dibagikan dengan penduduk madinah, niscaya mencukupi".
Sikap menghormati pelaku kesalahan harus tetap ada selama dalam proses _ta'dib_.
Si ibu tadi pergi dan kembali lagi setelah sebulan. Dia bertutur: " Metode ini benar-benar ampuh diterapkan pada anak-anak saya, sekarang saya jarang emosi, dan mereka memilih hukuman sendiri dan melaksanakannya. Saya berterima kasih atas ide ini, tapi saya mau bertanya dari mana anda mendapatkan metode cemerlang ini?"
Saya jawab: "Saya ambil dari metode Al-Qur'an dalam mendidik _(ta'dib)_.
Allah _subhanahu wata'ala_memberikan tiga pilihan hukuman kepada orang yang melakukan dosa dan kesalahan, seperti kafarat bagi orang yang menggauli istrinya disiang hari bulan Ramadhan, kafarat sumpah dan kafarat lainnya, yaitu: memerdekakan budak, atau puasa atau memberikan sedekah. Syariat Islam memberikan tiga pilihan bagi pelaku kesalahan ini. Metode mendidik yang sangat indah".
Ibu berkata: "Jadi ini metode pendidikan Al-Qur'an?"
Saya jawab: "Betul, sesungguhnya Al-Qur'an dan As-Sunnah memiliki banyak metode pendidikan yang luar biasa dalam meluruskan perilaku manusia, baik anak kecil maupun orang dewasa; karena Allah yang menciptakan jiwa-jiwa dan Dia lebih tahu apa yang pantas dan metode apa yg cocok bagi jiwa-jiwa tersebut. Metode mendidik sangat banyak diantaranya 'metode memilih hukuman' yang telah dijelaskan".
Lalu si ibu tadi pergi dalam keadaan bahagia memperbaiki anak-anaknya dan bertambah cinta pada rumahnya.
Diterjemahkatppy oleh:
Ust. Achmad Fadhail Husni, Lc.
Pusat Peradaban ISLAM
10 Okt 2016
PROGRAM KERJA TAHUNAN PRAMUKA
- 1. Siaga
- Meningkatkan Latihan Pramuka Siaga dari jenjang :
- Siaga Mula
- Siaga Bantu
- Siaga Tata
- Meningkatkan Latihan Pramuka Siaga dari jenjang :
- Pencapaian SKK
1) Dua Macam SKK Agama2) Dua Macam SKK Patriotisme dan seni Budaya3) Dua Macam SKK Ketangkasan Dan Kesehatan4) Dua Macam SKK Keterampilan dan Teknik Pembangunan5) Dua Macam SKK Sosial, Gotong Royong, ketertiban Masyarakat, Perdamaian Dunia, dan Lingkungan Hidup.
- Menyiapkan Siaga Garuda sesuai dengan Persyaratan yang berlaku
- Latihan Pemimpin …………………………………………………………….. 1 Kali
- Perkemahan Siaga Hari ……………………………………………………. 2 Kali
- Permainan Bsar Siaga ………………………………………………………. 1 Kali
- Bazar Siaga ……………………………………………………………………….. 1 Kali
- 2. Penggalang
- Pencapaian SKU
- Meningkatkan latihan Pramuka Penggalang dari jenjang :
- Penggalang Ramu
- Penggalang Rakit
- Penggalang Terap
- Pencapaian SKK
- Menyiapkan Penggalang Garuda sesuai dengan persyaratan yang berlaku
- Gladian Pemimpin regu ……………………………………. 1 Kali
- Perkemahan Sabtu minggu/ dekat …………………………………… 4 Kali
- Perkemahan/jauh ………………………………….. 2 Kali
- Lomba Tingkat I …………………………………….. 1 Kali
- Bakti Masyarakat …………………………………….. 2 Kali
- Mengikuti Lomba …………………………………….. 4 Kali
- Penyegaran ………………………………….. 4 Kali
- Ulang Tahun Gugus depan
- Hari Besar Agama dan Hari-hari Besar Nasional
- Bakti Masyarakat di lingkungan dimana Gugus Depan berada
- Mengirimkan Pembina untuk mengikuti pertemuan-pertemuan Pembina yang diselenggarakan Oleh Kwartir Rating
- Mengirimkan Para Pembina untuk mengikuti Kursus Pembina yang diselenggarakan oleh Kwartir Cabang
- Buku-buku Pegangan Pembina
- Perlengkapan Perindukan Siaga
- Perlengkapan Pasukan Penggalang
- Sanggar Bakti Gugus Depan
- Papan nama Gugus Depan, Stempel surat dan Perangkat buku-buku Administrasi
- Surat perijinan kegiatan dibuat sesuai kebutuhan
- Hendaknya diusahakan asuransi
- Kartu Anggota (KTA) Pembina dan Peserta didik
PROGRAM KERJA BULANAN PASUKAN PENGGALANGPANGKALAN SD NEGERI KARANG ANYAR 08 PAGI
NO. | KEGIATAN | BULAN | KET | |||||||||||
I | II | III | IV | V | VI | VII | VIII | IX | X | XI | XII | |||
1 | Penerimaan Golongan Siaga ke Penggalang | √ | √ | |||||||||||
2 | Latihan SKU Penggalang Ramu | √ | ||||||||||||
3 | Ujian SKU Penggalang Ramu | √ | ||||||||||||
4 | Pelantikan Penggalang Ramu | √ | ||||||||||||
5 | Latihan SKU Penggalang Ramu | |||||||||||||
6 | Ujian SKU Penggalang Rakit | √ | ||||||||||||
7 | Pelantikan Kenaikan Tingkat | √ | ||||||||||||
8 | Latihan SKK | √ | √ | |||||||||||
9 | Ujian SKK | √ | √ | √ | √ | √ | √ | √ | √ | |||||
10 | Latihan Tambahan | √ | √ | √ | √ | √ | √ | √ | √ | √ | √ | √ | √ | |
11 | Musyawarah Gugus Depan | √ | ||||||||||||
12 | Gladian Pemimpin Regu | √ | √ | |||||||||||
13 | Menyiapkan Penggalang Garuda | √ | √ | √ | √ | |||||||||
14 | Latihan Gabungan | √ | √ | √ | √ | √ | ||||||||
15 | Perkemahan dekat (PERSAMI) | √ | √ | |||||||||||
16 | Perkemahan Jauh | √ | ||||||||||||
17 | Lomba Tingkat I | √ | √ | |||||||||||
18 | Lomba Tingkat II | |||||||||||||
19 | Lomba Memperingati HUT RI | √ | ||||||||||||
20 | Lomba Antar Regu | √ | √ | √ | ||||||||||
21 | Bakti Masyarakat | √ | √ | √ | √ | √ | √ | √ | √ | √ | √ | √ | √ | |
22 | Refreshing dan Tanda Jejak | |||||||||||||
23 | Evaluasi | √ | √ | √ | √ | √ | √ | √ | √ | √ | √ | √ | √ | |
24 | Rencana Tidak Lanjut | √ | √ |
MATERI PROGRAM (TEORI) LATIHAN MINGGUANPASUKAN PENGGALANG
NO | MATERI | PENCAPAIAN SKU | KETERANGAN | ||
RAMU | RAKIT | TERAP | |||
1 | Kode Etik Gerakan Pramuka | √ | √ | √ | |
2 | Lambang Gerakan Pramuka | √ | |||
3 | Salam Pramuka | √ | |||
4 | Struktur Gerakan Pramuka | √ | √ | ||
5 | Stuktur Gugus Depan | √ | |||
6 | Sifat dan Fingsi Kepramukaan | √ | |||
7 | Sejarah Kepramukaan | √ | √ | √ | |
8 | Kepemimpinan | √ | √ | √ | |
9 | Sejarah Baden Powell | ||||
10 | Pancasila | √ | √ | ||
11 | PDMPK | √ | √ | √ | |
12 | Tanda-Tanda Pengenal | √ | √ | √ | |
13 | Pengetahuan Kepramukaan | √ | √ | √ | |
14 | Pengetahuan Umum | √ | √ | ||
15 | SURVIVAL | √ | √ | √ | |
16 | Sejarah Bendera Indonesia | √ | |||
17 | Sejarah Lagu Indonesia | √ | |||
18 | Sejarah Sumpah Pemuda | √ | |||
19 | Lambang Negara Indonesia | √ | |||
20 | Hari-hari Bersejarah | √ | |||
21 | Teori Berkemah | √ | √ | √ | |
22 | Pengetahuan Agama | √ | √ | √ | |
23 | Pengetahuan Lalau Lintas | √ | |||
24 | Susunan Pemerintah DT II | √ | √ | ||
25 | Lagu-lagu Nasional | √ |
MATERI PROGRAM (TEORI DAN PRAKTEK) LATIHAN MINGGUANPASUKAN PENGGALANG
NO | MATERI TEKPRAM | PENCAPAIAN SKU | KETERANGAN | ||
RAMU | RAKIT | TERAP | |||
1 | SANDI (Kode Rahasia) | ||||
1) Sandi Kotak I | |||||
2) Sandi Kotak II | |||||
3) Sandi Nomor | |||||
4) Sandi Abjad / Balik | |||||
5) Sandi Rumput | |||||
6) Sandi Koordinat | |||||
7) Sandi Bangun | |||||
8) Sandi Gambar | |||||
9) Sandi Kimia | |||||
10) Sandi Semaphore | |||||
11) Sandi Angka | |||||
12) Sandi Napoleon | |||||
13) Sandi Morse | |||||
2 | MORSE | ||||
1) Kode / Tulisan | √ | √ | √ | ||
2) Bendera | √ | √ | √ | ||
3) Peluit | √ | √ | √ | ||
3 | SEMAPHORE | ||||
1) Kode / Tulisan | √ | √ | √ | ||
2) Bendera | √ | √ | √ | ||
4 | Tali Temali | √ | |||
5 | KIM | √ | |||
6 | PPPK dan Kesehatan | √ | √ | √ | |
7 | Tanda Kecakapan Khusus | ||||
1) TKK Berkemah | √ | √ | √ | ||
2) TKK Juru Masak | √ | √ | √ | ||
3) TKK Penabung | √ | √ | √ | ||
4) TKK Pengamat | √ | √ | √ | ||
5) TKK Pengatur Rumah | √ | √ | √ | ||
6) TKK Gerak Jalan | √ | √ | √ | ||
7) TKK Pengaman Kampung | √ | √ | √ | ||
8) TKK Penjahit | √ | √ | √ | ||
9) TKK PPPK | √ | √ | √ | ||
10) TKK Juru Kebun | √ | √ | √ |
MATERI PROGRAM (PRAKTEK) LATIHAN MINGGUANPASUKAN PENGGALANG
NO | MATERI | PENCAPAIAN SKU | KETERANGAN | |||
RAMU | RAKIT | TERAP | ||||
1 | Baris Berbaris | √ | √ | √ | ||
2 | Pasang Bongkar Tenda | |||||
3 | Upacara | √ | √ | √ | ||
4 | Pembuatan Blankar / Tandu | √ | √ | √ | ||
5 | Pembidaian | √ | √ | |||
6 | Pembalutan | √ | √ | |||
7 | Pengobatan | √ | √ | √ | ||
8 | Panorama | √ | ||||
9 | Pembuatan Peta | √ | √ | |||
10 | Menaksir | √ | √ | |||
11 | KIM | √ | √ | √ | ||
12 | Tali Temali | √ | ||||
13 | Hasta Karya | √ | √ | √ | ||
14 | Tanda Jejak | √ | √ | |||
15 | Berkemah | √ | √ | √ | ||
16 | Halang Rintang | √ | √ | √ | ||
17 | Bernyanyi | √ | √ | √ | ||
18 | Mewarnai Gambar | √ | ||||
19 | Menggambar | √ | ||||
20 | Tarian Baris (TBB) | |||||
21 | Seni Budaya | √ | √ | |||
22 | Olahraga | √ | √ | √ | ||
23 | Kerja Bakti | √ | √ | √ |