Tanya : Anak saya (6) tiba-tiba suka sakit perut atau gelisah, jika berangkat sekolah. Apakah ini psikosomatis?
Jawab: Menurut Mappiare (2006), psikosomatis mengacu kepada kondisi fisik yang ditimbulkan oleh salah-suai (maladjustment) secara psikologis. Maladjustment menunjuk ke penyesuaian diri individu yang buruk pada kondisi dirinya sendiri dan situasi lingkungannya. Bisa jadi, si kecil mengalami psikosomatis. Sebelumnya, Anda harus memastikan apakah ia sakit perut atau hanya merupakan suatu alasan saja.
Perhatikan bahasa tubuhnya, atau bawalah ia ke dokter saat sakit perut. Namun, apakah anak benar-benar mengalami psikosomatis atau tidak, itu tidak perlu dipersoalkan. Adanya kegelisahan dan keluhan setiap kali akan berangkat ke sekolah sudah cukup memperlihatkan adanya sesuatu yang menurut anak terjadi di sekolah dan hal tersebut tidak menyenangkan.
Yang perlu dilakukan adalah mengajak anak bicara saat ia tenang, untuk mencari tahu apa yang terjadi. Bentuk pertanyaan jangan langsung mengarah kepada ‘mengapa sakit perut’ atau ‘ada apa di sekolah’, tetapi lebih pada eksplorasi terhadap berbagai aktivitasnya di sekolah. Proses eksplorasi itu akan memakan waktu, karena Anda perlu mengetahui secara jelas suatu kejadian dan bagaimana anak mempersepsikannya. Kejadian bisa jadi merupakan suatu peristiwa yang terkait dengan teman sekelas, lawan jenis, guru, mata pelajaran tertentu, dll.
Jika ia sulit bercerita, Mama bisa bertemu dengan guru kelasnya untuk mencari tahu perilaku anak di kelas, hubungannya dengan teman, atau apa pun yang selama ini menjadi pengamatan guru. Ingat, perasaan anak tentang apa yang ia alami dan rasakan adalah sesuatu yang bersifat subjektif. Ungkapan yang bertendensi meremehkan, seperti, “Ah, cuma begitu saja” atau “Jangan dipikirin, deh,” harus dihindari, agar anak merasa nyaman terbuka. Bila ia cukup terbuka dan sering curhat, ajak berdiskusi untuk menemukan hal yang mengganggu. Bila ‘sumber kegelisahan’ anak sudah ditemukan, cobalah konfirmasikan, apakah ia memang merasakan hal tersebut, dan bantulah menyelesaikannya. Setelah semua langkah dilakukan, namun anak tetap gelisah dan tidak ada perubahan sama sekali, barulah ajak anak berkonsultasi dengan psikolog.
Narasumber: Nessi Purnomo, Psi., MSi. Psikolog keluarga
Jawab: Menurut Mappiare (2006), psikosomatis mengacu kepada kondisi fisik yang ditimbulkan oleh salah-suai (maladjustment) secara psikologis. Maladjustment menunjuk ke penyesuaian diri individu yang buruk pada kondisi dirinya sendiri dan situasi lingkungannya. Bisa jadi, si kecil mengalami psikosomatis. Sebelumnya, Anda harus memastikan apakah ia sakit perut atau hanya merupakan suatu alasan saja.
Perhatikan bahasa tubuhnya, atau bawalah ia ke dokter saat sakit perut. Namun, apakah anak benar-benar mengalami psikosomatis atau tidak, itu tidak perlu dipersoalkan. Adanya kegelisahan dan keluhan setiap kali akan berangkat ke sekolah sudah cukup memperlihatkan adanya sesuatu yang menurut anak terjadi di sekolah dan hal tersebut tidak menyenangkan.
Yang perlu dilakukan adalah mengajak anak bicara saat ia tenang, untuk mencari tahu apa yang terjadi. Bentuk pertanyaan jangan langsung mengarah kepada ‘mengapa sakit perut’ atau ‘ada apa di sekolah’, tetapi lebih pada eksplorasi terhadap berbagai aktivitasnya di sekolah. Proses eksplorasi itu akan memakan waktu, karena Anda perlu mengetahui secara jelas suatu kejadian dan bagaimana anak mempersepsikannya. Kejadian bisa jadi merupakan suatu peristiwa yang terkait dengan teman sekelas, lawan jenis, guru, mata pelajaran tertentu, dll.
Jika ia sulit bercerita, Mama bisa bertemu dengan guru kelasnya untuk mencari tahu perilaku anak di kelas, hubungannya dengan teman, atau apa pun yang selama ini menjadi pengamatan guru. Ingat, perasaan anak tentang apa yang ia alami dan rasakan adalah sesuatu yang bersifat subjektif. Ungkapan yang bertendensi meremehkan, seperti, “Ah, cuma begitu saja” atau “Jangan dipikirin, deh,” harus dihindari, agar anak merasa nyaman terbuka. Bila ia cukup terbuka dan sering curhat, ajak berdiskusi untuk menemukan hal yang mengganggu. Bila ‘sumber kegelisahan’ anak sudah ditemukan, cobalah konfirmasikan, apakah ia memang merasakan hal tersebut, dan bantulah menyelesaikannya. Setelah semua langkah dilakukan, namun anak tetap gelisah dan tidak ada perubahan sama sekali, barulah ajak anak berkonsultasi dengan psikolog.
Narasumber: Nessi Purnomo, Psi., MSi. Psikolog keluarga
0 komentar :
Posting Komentar